Bogor – Kekecewaan mendalam dirasakan warga korban terdampak pembangunan Tol Desari Sesi 3 setelah Bupati Bogor urung hadir pada acara peresmian Pasar Rakyat Citayam, Minggu (17/8). Padahal, ratusan warga yang tergabung dalam Suara Warga Pabuaran (SAPU) sudah bersiap menyampaikan aspirasi terkait ganti rugi pembebasan lahan yang dianggap tidak adil.

Sejak pagi, warga SAPU menggelar aksi damai dengan spanduk dan orasi di depan pasar, menunggu kedatangan Bupati yang dijadwalkan hadir pukul 11.00 WIB. Namun hingga pukul 14.00, kabar yang beredar justru menyebutkan *sang Bupati “balik kanan” dan tidak jadi datang.*
“Kami kecewa berat. Warga sudah menunggu, sudah berorasi dengan tertib. Tapi Bupati justru menghindar. Ini pelecehan terhadap rakyatnya sendiri,” tegas perwakilan SAPU.
Atas kekecewaan itu, SAPU mengumumkan akan menggelar *Rapat Akbar pada Minggu, 24 Agustus 2025.* Agenda utama rapat adalah konsolidasi warga serta penetapan langkah bersama untuk melaksanakan *Mimbar Bebas di Kantor Bupati Bogor.*

Aksi ini disebut sebagai bentuk perlawanan warga atas praktik pengabaian pemerintah dalam menyelesaikan masalah ganti rugi lahan tol Desari. *“Kalau Bupati tidak berani mendengar rakyat di pasar, maka rakyat akan mendatangi langsung kantornya,”* ujar salah satu koordinator aksi.
SAPU menegaskan bahwa perjuangan warga akan terus berlanjut dengan cara-cara damai, namun lebih terorganisir dan terbuka. *Mimbar bebas di Kantor Bupati Bogor* nantinya menjadi ruang bagi warga untuk menyampaikan keluhan, tuntutan, sekaligus menguji keberpihakan pemerintah daerah terhadap nasib rakyat kecil.












