Medan, rakyatbersatu.id – Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, menyatakan keprihatinannya atas insiden penyerangan dan penjarahan di Toko Kelontong SETIA FAMILY di Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat, pada Kamis (16/1/2025) malam.
Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, sekelompok mahasiswa terlibat melakukan aksi kekerasan dan penjarahan. Gidion menyebut insiden tersebut sebagai tindakan yang tidak beradab.
“Para pelaku tidak hanya menyerang karyawan toko, tetapi juga menjarah barang dagangan. Kita semua sangat prihatin dengan kejadian ini,” ujar Gidion saat memberikan keterangan di Mapolsek Medan Barat,
Gidion menjelaskan, insiden tersebut bermula dari konflik antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum di salah satu universitas di Medan.
Konflik memanas setelah kelompok mahasiswa Fakultas Teknik menyerang warung tempat mahasiswa Fakultas Hukum biasa berkumpul pada Kamis malam.
Tidak terima, mahasiswa Fakultas Hukum sebanyak 31 orang melakukan serangan balasan. Saat melintasi Jalan Karya, mereka menemukan dua mahasiswa Fakultas Teknik di dalam toko kelontong dan langsung menyerbu. Selain menganiaya korban, kelompok tersebut juga menjarah barang seperti rokok dan telur.
Melalui rekaman CCTV dan keterangan saksi, polisi berhasil menangkap 9 tersangka dengan inisial FN, OS, TS, SS, JS, RS, PIL, FS, dan RJT. Para tersangka dijerat Pasal 365 ayat (2) tentang pencurian dengan kekerasan atau Pasal 170 Jo 55 Jo 56 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Polisi juga menyita barang bukti, termasuk motor Vespa, rekaman CCTV, pakaian tersangka, dan barang dagangan yang dirusak, seperti telur yang berserakan di lokasi kejadian.
Dua karyawan toko, Misbarzi dan Teuku Shahlul Umuri, menjadi korban penganiayaan dan mengalami luka-luka. Hingga kini, mereka masih dalam perawatan.
Kapolrestabes Medan menegaskan, pihaknya masih mengejar pelaku lainnya.
“Kami tidak akan berhenti sampai semua pelaku tertangkap dan bertanggung jawab sesuai hukum,” ujar Gidion.
Gidion juga mengimbau pihak universitas untuk ikut berperan mendamaikan kedua kelompok mahasiswa agar kejadian serupa tidak terulang. Insiden ini menjadi pelajaran penting tentang perlunya penyelesaian konflik tanpa kekerasan.
Polisi mengingatkan semua pihak untuk menjaga ketertiban dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, terutama di lingkungan akademik.
Reporter : (Kasiman saragih r/b)