DMI Halsel Imbau Masyarakat Hindari Isu SARA Jelang Pilkada Serentak 2024.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Halsel, Nasarudin Kausaha

HALSEL, rakyatbersatu.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 tinggal menghitung hari. Dalam momen krusial ini, masyarakat Halmahera Selatan (Halsel), termasuk para pasangan calon bupati dan gubernur, diimbau untuk menghindari politik berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Ajakan ini bertujuan menjaga persatuan, stabilitas daerah, dan kelancaran pesta demokrasi.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Halsel, Nasarudin Kausaha, menyampaikan langsung imbauan tersebut saat diwawancarai di ruang kerjanya, Sabtu (23/11/2024).

Ia menekankan bahwa Pilkada harus menjadi ajang demokrasi yang damai, jujur, dan adil.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA yang dapat merusak kerukunan dan keharmonisan di tengah keberagaman. Pilkada adalah momen demokrasi, bukan ajang untuk menyebarkan kebencian,” tegas Nasarudin.

Sebagai mahasiswa Prodi Hukum Universitas Nurul Hasan (UNSAN) Bacan, yang akrab disapa Abang Nas, ia juga mengingatkan pentingnya peran tokoh agama, adat, dan masyarakat dalam memberikan edukasi kepada warga. Langkah ini diperlukan agar masyarakat tidak terjebak dalam praktik politik identitas yang berpotensi memecah belah.

“Peran masjid sebagai pusat peradaban sangat strategis untuk menyampaikan pesan-pesan damai, toleransi, dan persatuan,” tambahnya.

Selain itu, Nasarudin menyerukan kepada para kandidat dan tim sukses untuk lebih fokus mengedepankan adu gagasan dan program kerja yang konstruktif. Menurutnya, pemimpin yang layak dipilih adalah mereka yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun daerah, bukan mereka yang menggunakan narasi provokatif demi meraih suara.

Pilkada serentak 2024 menjadi ujian kedewasaan demokrasi masyarakat Halsel. Dengan menjauhkan isu SARA dari ruang politik, diharapkan proses demokrasi dapat berjalan aman, tertib, dan mencerminkan semangat persatuan bangsa.

“Mari kita jadikan Pilkada 2024 sebagai momentum kebangkitan demokrasi yang sehat dan bermartabat. Tidak boleh ada ruang untuk perpecahan akibat isu SARA,” tutup Nasarudin penuh harap.

Pilkada serentak 2024 di Halsel menjadi ujian penting bagi kedewasaan berdemokrasi masyarakat setempat. Dengan menolak isu SARA, diharapkan proses demokrasi dapat berjalan aman, lancar, dan mencerminkan semangat persatuan bangsa.

“Mari kita jadikan Pilkada 2024 sebagai momentum kebangkitan demokrasi yang sehat dan bermartabat, tanpa ada ruang untuk perpecahan akibat isu SARA,” tutup Nasarudin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *