Tidore. Selasa, 30 September 2025. Pelantikan pengurus organisasi Ikatan Kerukunan Keluarga Makean-kayoa Kota Tidore Kepulauan. Acara pelantikan Kepengurusan IKK Makayoa Kota Tidore Kepulauan dilaksanakan di aula Nuku kantor Walikota Tidore Kepulauan.

Acara pelantikan dihadiri oleh Sri Sultan Tidore Bapak. Husain Syah, mantan gubernur Maluku Utara Bapak Taib Armain, Ketua Makayoa se-Indonesia yang diwakil oleh ketua bidang keorganisasian Saiful Ahmad, Wakil Walikota Tidore Kepulauan bapak Ahmad Laiman, dan turut hadir pula Dandim 1505 Tidore dan Polresta Tidore dan sejumlah unsur Muspida Kota Tidore Kepulauan
Acara pelantikan dan pengukuhan pengurus di ambil langsung oleh bapak Taib Armain dalam melantik dan mengukuhkan pengurus IKK Makayoa Kota Tidore Kepulauan periode 2025-2028
Dalam sambutan ketua IkK Makayoa Kota Tidore Kepulauan bapak Ardiansyah Fauji menyampaikan bahwa, dengan adanya Ikatan Kerukunan Keluarga Makean-kayoa di Kota Tidore Kepulauan tidak ada jarak antara pemimpin dan yang dipimpin sehingga kita dapat berkolaborasi memajukan IKK Makayoa.
“Kita berharap dengan tidak adanaya jarak antara pemimpin dan yang dipimpin kita dapat berkolaborasi untuk memajukan Makayoa,” tuturnya
Lanjutnya, “jika Negara ini percaya terhadap Sultan Tidore untuk menyelesaiakn permaslaahan di Papua maka permasalahan papua sudah selesai namun mereka tidak melihat dari sisi kultural maupun kesukuan. Ucapnya

Selain itu Ardiansyah juga menekankan bahwa, Instink kesukuan ini harus dikendalikan, jika tidak maka makayoa akan terbagi menjadi sekat-sekat, untuk itu kami ingin makayoa menjadi contoh untuk paguyuban atau organisasi yang lain ada di Kota Tidore Kepulauan
Namum disisi lain Ardiansyah menyampaikan. Makayoa dalam dunia politik di dua periode terkahir makayoa selalu salah bertindak dan kalah dalam kontestasi politik namun saya tidak membawa Makayoa atau organisasi ini dalam politik. Berdirinya Makayoa ini tidak terlepas dari hapolas dari warga masyarakat Makayoa. Untuk makayoa akan terus mendukung pemerintahan dan memberikan sumbangsi untuk Kota Tidore Kepulauan, karena tidak bisa dipungkiri Makayoa memiliki power karena makayoa merupakan suku mayoritas.
Didalam sambutannya bapak Wakil Walikota Tidore Kepulauan menyampaikan bahwa pemerintah Kota Tidore Kepulauan sangat berharap
Sebagaimana kita semua yang hadirnya IKK-MAKAYOA Kota Tidore Kepulauan mampu menjadi wadah yang rasa memiliki ikatan kekeluargaan yang erat, sebagai pemersatu masyarakat Makian Kayoa yang berada di Kota Tidore Kepulauan.
Tak hanya itu, wakil Walikota kota juga menyampaikan bahwa Ikatan Kerukunan Keluarga MAKOYA Kota Tidore Kepulauan juga diharapkan dapat membangun sinergitas yang selaras dengan pemerintah daerah Kota Tidore Kepulauan dalam menyelaraskan Visi Pembangunan Kota Tidore Kepulauan kedepan.
Selain itu dalam sambutannya bapak H. Taib Armain juga menyampaikan harapannya kepada IKK Makayoa terus menjaga dan merawat tali silaturahmi dalam bingkai kekeluargaan dan harus membangun kerja sama dengan pemerintah daerah Kota Tidore Kepulauan dan membantu percepatan pembangunan dan membuka diri terhadap semua suku-suku yang ada di Kota Tidore Kepulauan dan seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
Dan Sultan Tidore Husain Alting Sjah dalam sambutannya mempergaskan bahwa. Dialam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di Maluku Utara, ada satu kesalahan besar yang sering terjadi yaitu dimana kita cenderung menafikan pentingnya identitas. Politik identitas sering dianggap tabu, yaitu sebagai sesuatu yang harus dihindari. Namun, identitas bukanlah pilihan tetapi ia adalah kodrat, sunnatullah yang merupakan ketetapkan Allah. Yang tidak bisa dihindarkan, sementara sebagian besar dari kita umat manusia cenderung menutupinya.
“Identitas suku bukan sekadar label sosial atau politik. Ia adalah anugerah yang Allah berikan, dan menjaga identitas berarti menghormati ciptaan-Nya. Karena itu, membicarakan identitas bukanlah bentuk perpecahan, melainkan pengakuan terhadap kodrat yang telah ada. Politik identitas yang digerus atau dimusnahkan tidak akan membawa manfaat; Indonesia merdeka karena keberagaman suku, dan kesadaran itu yang menyatukan bangsa ini,” Tutur Sri Sultan
Lanjut Sultan, “Dalam kehidupan ini identitas suku selalu dekat dengan kehidupan kita. Dan sangat berperan penting dalam membangun daerah, mendidik generasi, dan menjaga tradisi. dan kita harus menghormati satu sama lain. Yang dimana semua tertanam didalam Nilai-nilai agama menjadi penuntun utama. Yang sebagaimana di jelaskan didalam Al-Qur’an dikatakan, “Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” Tidak penting dari suku mana kita berasal, karena yang menentukan adalah kualitas takwa dan ketaatan kita kepada Allah. Identitas adalah anugerah, tetapi ketakwaanlah yang menjadi ukuran sejati manusia. Tutup Sri Sultan












